Potret Utuh Kompetensi Guru Dilihat Dari UKG dan PKG
Mekanisme penilaian kinerja guru (PKG) yang komprehensif sedang dimatangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). PKG merupakan tindak lanjut dari uji kompetensi guru (UKG) dalam rangka menghasilkan potret kompetensi guru.
Menurut Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Sumarna Surapranata, sebagaimana NUPTK.net kutip dari Kemdikbud, nantinya nilai UKG akan digabungkan dengan PKG, skor akhir kedua tes ini akan menjadi potret utuh kompetensi yang dimiliki seorang guru.
Tujuan yang diharapkan dari UKG dan PKG adalah guru-guru Indonesia menjadi insan yang mau terus belajar. Untuk mendukung pembelajaran guru tersebut, Ditjen GTK tengah menyiapkan modul-modul yang akan diunggah ke laman Internet. Pranata menambahkan, yang dikejar adalah guru sebagai pembelajar. Jika gurunya mau belajar maka para siswa pun lebih mau lagi belajar.
PKG akan dilaksanakan tahun depan. Skema ini menilai guru secara lebih menyeluruh, baik secara pengetahuan maupun kemampuan. Pranata mengatakan kalau orang yang jago dalam matematika belum tentu bisa mengajar matematika, yang mahir berbahasa Inggris belum tentu jago ngajar Bahasa Inggris.
Ada empat komponen penilai dalam PKG, yaitu pengawas, kepala sekolah, siswa, komite sekolah. Untuk guru sekolah menengah kejuruan (SMK), ada penilaian dari dunia usaha dan industri. Penilaian dari siswa termasuk komponen yang penting. Siswa yang setiap hari berinteraksi dengan gurunya tentu bisa objektif memberikan penilaian.